PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Persamaan dasar akuntansi adalah persamaan yang menggambarkan hubungan antara harta, hutang, dan modal yang dimiliki perusahaan (Keuangan K, Indonesia R, Pendidikan B et al, 2014). Persamaan akuntansi (accounting equation) terdiri dari aset, liabillitas, dan ekuitas.pemilik dapat dirumuskan sebagai berikut:

Jumlah aset harus sama dengan jumlah kewajiban dan ekuitas pemilik. Oleh karena klaim kreditor harus dibayarkan sebelum klaim kepemilikan, seandainya bisnis dilikuidasi, maka kewajiban disajikan sebelum ekuitas pemilik pada persamaan akuntansi dasar. Persamaan akuntansi berlaku bagi seluruh entitas ekonomi tanpa melihat ukuran, sifat, maupun bentuk organisasi bisnisnya. Persamaan akuntansi berlaku pada bisnis-bisnis perusahaan perseorangan kecil. Persamaan tersebut memberikan kerangka dasar bagi pencatatan dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi suatu perusahaan bisnis (Weygant, Kieso, dan Kimmel, 2007).

Visit My YouTube Channel :

Aset adalah sumber-sumber ekonomik (economic resources) yang dikuasai oleh perusahaan dan masih memberikan kemanfaatan di masa yang akan datang (Sodikin dan Riyono, 2012). Aset adalah sumberdaya yang dimiliki oleh suatu bisnis. Aset digunakan dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas, seperti produksi, konsumsi, dan jual beli. Karakteristik umum yang dimiliki oleh seluruh aset adalah kemampuan untuk memberikan jasa atau manfaat di masa mendatang. Dalam perusahaan bisnis, potensi jasa atau manfaat ekonomi di masa mendatang pada akhirnya menghasilkan arus kas masuk (penerimaan) bagi perusahaan (Weygant, Kieso, dan Kimmel, 2007).

Kewajiban (liabilities) merupakan pengorbanan-pengorbanan ekonomik (economic sacrifices) untuk menyerahkan aset atau jasa kepada entitas lain di masa yang akan datang (Sodikin dan Riyono, 2012).  Kewajiban (liabilities) adalah klaim terhadap aset. Jadi, kewajiban merupakan hutang dan keharusan yang mesti dipenuhi. Sebagai contoh, bisnis dengan berbagai ukuran biasanya meminjam uang dan membeli barang dagangannya secara kredit. Kewajiban-kewajiban ini disebut hutang usaha (account payable). Semua orang atau entitas yang memberikan pinjaman kepada perusahaan adalah para kreditornya. Sebagian besar klaim kreditor berkaitan dengan total aset entitas, dan bukan berkaitan dengan aset-aset tertentu yang telah diberikan oleh kreditor. Kreditor dapat secara hokum memaksakan likuidasi atas sebuah perusahaan yang tidak melunasi hutang-hutangnya. Dalam hal ini, undang-undang mengharuskan klaim kreditor tersebut dibayarkan terlebih dulu sebelum klaim kepemilikan (Weygant, Kieso, dan Kimmel, 2007).

Ekuitas (equity) adalah hak residu atas aset setelah dikurangi dengan kewajiban. Modal atau ekuitas adalah total aset dikurangi total kewajiban (Sodikin dan Riyono, 2012).  Klaim kepemilikan atas total aset dikenal sebagai ekuitas pemilik (owner’s equity). Jumlahnya sama dengan total aset dikurangi total kewajiban. Alasannya adalah aset suatu bisnis disediakan atau diklaim oleh kreditor maupun pemilik. Untuk mengetahui apa yang menjadi hak pemilik, kita akan mengurangkan klaim kreditor (kewajiban) dari aset. Sisanya adalah klaim pemilik atas aset, yaitu ekuitas pemilik. Oleh karena klaim kreditor harus dibayarkan sebelum klaim pemilik, ekuitas pemilik sering kali disebut sebagai ekuitas sisa atau residual (residual equity) (Weygant, Kieso, dan Kimmel, 2007).

Weygant, Kieso, dan Kimmel, (2007), perusahaan perseorangan, ekuitas pemilik akan mengalami peningkatan akibat investasi oleh pemilik dan hasil penjualan atau pendapatan perusahaan:

  • Investasi oleh pemilik adalah aset yang ditempatkan ke dalam bisnis. Investasi-investasi ini menyebabkan kenaikan ekuitas pemilik.
  • Pendapatan adalah peningkatan kotor ekuitas seorang pemilik yang berasal dari aktivitas bisnis yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan laba. Pada umumnya, pendapatan berasal dari penjualan barang dagangan, pemberian jasa, penyewaan properti, dan pemberian pinjaman hutang. Pendapatan biasanya akan menyebabkan kenaikan aset. Pendapatan dapat berasal dari berbagai sumber dan disebut dengan berbagai istilah, bergantung pada sifat bisnisnya.

Weygant, Kieso, dan Kimmel, (2007), penurunan ekuitas pemilik menurun akibat penarikan oleh pemilik dan pengeluaran:
  • Penarikan atau prive. Seorang pemilik dapat menarik kas atau aset lain untuk kepentingan pribadinya. Penarikan-penarikan seperti ini dapat dibukukan sebagai penurunan ekuitas secara langsung. Akan tetapi, pada umumnya lebih disukai jika digunakan klasifikasi terpisah yang disebut dengan prive atau penarika (drawing) untuk mengetahui total penarikan yang terjadi pada setiap periode akuntansi. Penarikan menyebabkan penurunan ekuitas pemilik.
  • Pengeluaran atau beban adalah biaya aset yang dikonsumsi atau jasa yang digunakan dalam proses memperoleh pendapatan. Hal-hal tersebut merupakan penurunan ekuitas pemilik yang berasal dari pengoperasian bisnis. Pengeluaran mencerminkan arus kas keluar (pembayaran) actual atau yang diperkirakan. Seperti halnya pendapatan, pengeluaran dapat mengambil banyak bentuk, dan disebut dengan berbagai nama, bergantung pada jenis aset yang dikonsumsi atau jasa yang digunakan. 
Wardayati (2016), beberapa poin penting yang harus diperhatikan antara persamaan akuntansi dengan setiap jenis transaksi bisnis adalah:
  1. Dampak dari setiap transaksi adalah berupa peningkatan atau penurunan satu atau lebih unsur dalam persamaan akuntansi.
  2. Kedua sisi persamaan akuntansi harus selalu sama jumlahnya.
  3. Ekuitas pemilik bertambah sebesar investasi oleh pemilik dan berkurang sebesar penarikan oleh pemilik.
  4. Ekuitas pemilik bertambah karena pendapatan (revenue) dan berkurang karena beban (expense).
Keuangan K, Indonesia R, Pendidikan B et al (2014), jumlah sisi aset harus sama dengan jumlah sisi pasiva (utang dan modal). Contoh soal persamaan akuntansi:

--- Tanggal 2 Januari 2014, Tuan Ishak menyetor uang sebesar Rp250.000.000,00 sebagai modal pendirian perusahaan, maka pencatatannya:

--- Tanggal 15 Januari 2014, perusahaan membeli kendaraan Rp120.000.000,00 untuk operasional perusahaan secara kredit. Maka pencatatannya:

Keuangan K, Indonesia R, Pendidikan B et al  (2014), berjalannya dengan waktu, modal dapat bertambah atau berkurang karena kegiatan operasional perusahaan yang menghasilkan laba atau rugi. Jika perusahaan laba maka modal akan bertambah, sebaliknya, jika rugi modal akan berkurang. Laba atau rugi perusahaan didapatkan dari pendapatan dan beban. Jika pendapatan > beban, maka perusahaan akan laba, sebaliknya jika pendapatan < beban, maka perusahaan akan rugi. Oleh karena itu persamaan dasar akuntansi berikutnya adalah:

Pendapatan adalah perolehan aset atau sumber ekonomi sebagai imbalan atas penyerahan barang atau jasa. Pendapatan terdiri dari pendapatan usaha (diperoleh dari aktivitas utama perusahaan) dan pendapatan lain-lain (misalnya pendapatan bunga, pendapatan dari hasil menjual aset tetap, dan lain-lain). Beban adalah sejumlah pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh pendapatan atau laba. Beban terdiri dari beban usaha dan beban lain-lain. Beban usaha adalah beban yang berhubungan langsung dengan kegiatan utama perusahaan, seperti beban gaji, iklan, listrik, dan lainlain. Beban lain-lain adalah beban yang bukan dari kegiatan operasional /rutin perusahaan, misalnya beban bunga, beban pengurusan izin, dan lain-lain (Keuangan K, Indonesia R, Pendidikan B et al, 2014).

Referensi:

Keuangan K, Indonesia R, Pendidikan B et al. 2016. Pengantar Akuntansi Oleh: KHUSNAINI WIDYAISWARA MUDA. Jakarta.
Nusantara, Bina. 1999. Pengantar Akuntansi. Universitas Bina Nusantara.Jakarta.

Sodikin, Slamet S dan Riyono, Bogat A. 2012.  Akuntansi Pengantar 1. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Wardayati, Sitti M. 2016. Pengantar Akuntansi : Perusahaan Dagang, Jasa, dan Koperasi. Selaras. Malang. 

Weygant, Kieso, dan Kimmel. 2007. Accounting Principles. Salemba Empat. Jakarta

Comments

Popular posts from this blog

Sistem Informasi Akuntansi : Model Umum Sistem Informasi Akuntansi

PENGERTIAN VIRUS, STRUKTUR VIRUS, KLASIFIKASI VIRUS, DAN PENGGUNAAN VIRUS

FILSAFAT BISNIS DAN KAITANNYA DENGAN ETIKA