Sistem Informasi Akuntansi : Kerangka Sistem Informasi

 KERANGKA SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi adalah seperangkat prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pengguna.

Pada gambar di bawah menunjukkan sistem informasi dari sebuah perusahaan manufaktur hipotesis yang didekomposisi menjadi subsistem unsurnya. Perhatikan bahwa dua kelas besar sistem muncul dari dekomposisi, yaitu sistem informasi akuntansi dan (SIA) dan sistem informasi manajemen (SIM).

Kerangka kerja ini untuk mengidentifikasi domain SIA dan membedakannya dari SIM. Perlu dingat bahwa gambar di bawah ini adalah pandangan konseptual dimana sistem informasi fisik biasanya tidak diatur ke dalam paket diskrit tersebut. Fungsi SIM dan SIA terintegrasi untuk mencapai efisiensi operasional.

Kerangka Kerja Sistem Informasi

Perbedaan antara SIA dan SIM berpusat pada konsep transaksi seperti yang diilustrasikan pada gambar. Sistem informasi menerima masukan, yang disebut transaksi, yang diubah memalui berbagai proses menjadi informasi keluaran yang diberikan kepada pengguna. Transaksi dibagi menjadi dua kelas, yaitu transaksi keuangan dan transaki nonkeuangan. Sebelum menjelajahi perbedaan ini, pertama-tama mari kita defenisikan secara luas:

Transaksi sebagai peristiwa yang memempengaruhi atau menarik bagi organisasi dan diproses oleh sistem informasinya sebagai unit kerja.

Defenisi ini menyangkut peristiwa keuangan dan nonkeuangan. Karena transaksi keuangan sangat penting untuk pemahaman akuntan tentang sistem informasi, kita memerlukan defenisi yang tepat untuk kelas transaksi ini: 

Transaksi keuangan adalah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aset dan ekuitas organisasi, sistem informasi tercermin dalam akunnya, dan sistem informasi diukur dalam istilah moneter.

Penjualan produk ke pelanggan, pembelian persediaan dari vendor, dan pengeluaran dan penerimaan kas adalah contoh transaksi keuangan. Setiap organisasi bisnis terkait secara hukum untuk memproses jenis transaksi ini dengan benar.

Transaksi non keuangan adalah peristiwa yang tidak memenuhi defenisi sempit dari transaksi keuangan. Misalnya, menambahkan pemasok bahan baku baru ke daftar pemasok yang valid adalah peristiwa yang dapat diproses oleh sistem informasi perusahaan sebagai transaksi. Informasi ini jelas penting, ini bukan transaksi keuangan, dan perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum untuk memprosesnya dengan benar atau sama sekali.

Proses Transaksi Sistem Informasi

Transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan terkait erat dan sering diproses oleh sistem fisik yang sama. Misalnya, pertimbangan sistem manajemen portofolio keuangan yang mengummpulkan dan melacak harga saham (transaksi nonkeuangan). Membeli tinggi dan menjual rendah tidak melanggar hukum, tetapi buruk untuk bisnis. Namun demikian, tidak ada undang-undang yang mengharuskan manajemen perusahaan untuk merancang aturan jual beli yang optimal ke dalam sistem mereka. Namun, begitu pesanan beli atau jual dilakukan, pemrosesan transaksi keuangan ini harus mematuhi pedoman hukum dan profesional.

Sistem Informasi Akuntansi

Subsistem SIA memproses transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. Misalnya, perubahan nama dan alamat pelanggan diproses oleh SIA agar file pelanggan tetap terkini. Meskipun bukan transaksi keuangan secara teknis, perubahan ini memberikan informasi penting untuk memproses penjualan di masa mendatang kepada pelanggan.

SIA terdiri dari tiga subsistem utama, yaitu:

  1. Sistem pemrosesan transaksi, yang mendukung operasi bisnis sehari-hari dengan berbagai laporan, dokumen, dan pesan untuk pengguna diseluruh organisasi.
  2. Buku besar atau sistem pelaporan keuangan, yang mengahsilkan laporan keuangan tradisional, seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak, dan laporan lain yang diwajibkan oleh hukum.
  3. Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan seperti anggaran, laporan varians, dan laporan pertanggungjawaban. 

Sistem Informasi Manajemen

Manajemen seringkali membutuhkan informasi yang melampaui kemampuan sistem informasi akuntansi. Ketika organisasi tumbuh dalam ukuran dan kompleksitas, area fungsional khusus muncul, yang membutuhkan informasi tambahan untuk perencanaan dan pengendalian produksi, peramalan penjualan, perencanaan gudang persediaan, riset pasar dan sebagainya. SIM memproses transaksi nonfinansial yang tidak diproses secara normal SIA tradisional.

Mengapa Penting untuk Membedakan antara SIA dan SIM?

Perundang-undangan mengahruskan manajemen merancang dan menerapkan kontrol internal atas seluruh proses pelaporan keuangan, Sistem buku besar, dan sistem pemrosesan transaksi yang memasok data untuk pelaporan keuangan. 

Aturan lebih lanjut mensyaratkan bahwa manajemen mengesahkan kontrol ini dan bahwa auditor eksternal menyatakan pendapat tentang efektivitas kontrol. Karena sifat sistem informasi modern yang sangat integratif, manajemen, dan auditor memerlukan pandangan konseptual dari sistem informasi yang membedakan proses utama dan area risiko dan tanggung jawab hukum dari aspek lain (yang tidak mengikat secara hukum) dari sistem. 

Visit My YouTube Channel :

Referensi

Hall, James A. Accounting Information Systems. South-Western Cengange Learning. USA.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Mencatat Dividen, Pembelian, Penjualan, Akuisisi, dan Pendapatan pada Investasi Saham

Organisasi Sektor Publik : Pengertian, Ruang Lingkup, Perkembangan, Tujuan, Karakteristik, Jenis Jenis, Perbedaan, dan Persamaan Organisasi Sektor Publik dan Sektor Swasta

Organisasi Non Laba dan Non Pemerintahan (Universitas dan Rumah Sakit)