PENGERTIAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. Dessler (2010) menyatakan bahwa fungsi-fungsi dari manajemen SDM adalah sebagai berikut: Perencanaan, Pengorganisasian, Penyusunan staff, dan Kepemimpinan. Audit merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap suatu kesatuan ekonomi yang dilakukan seseorang atau kelompok/lembaga yang independen yang bertujuan untuk mengevaluasi atau mengukur lembaga/perusahaan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan criteria yang telah ditentukan.

Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut.

Bhayangkara (2011) terdapat tujuh prinsip dasar yang harus diperhatikan auditor agar audit manajemen dapat mencapai tujuan dengan baik, yaitu:
  1. Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki.
  2. Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit.
  3. Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yang bersifat positif.
  4. Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi.
  5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab.
  6. Pelanggaran hukum.
  7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan.

Audit Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap program-program SDM. Walaupun secara khusus audit ini dilakukan pada departemen SDM, tetapi tidak terlepas hanya pada aktivitas yang terjadi pada departemen ini (Bayangkara, 2011). Audit manajemen pada fungsi Sumber Daya Manusia bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisien, dan efektif.

Analisis pekerjaan adalah prosedur yang dilalui oleh karyawan untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi dan karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Analisis pekerjaan secara sistematik merupakan suatu proses mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengorganisasi informasi tentang pekerjaan-pekerjaan. Deskripsi pekerjaan atau jabatan (job description) adalah suatu pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya.

Spesifikasi pekerjaan atau jabatan (job spesification) menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan itu dan faktor-faktor manusia yang diisyaratkan. Spesifikasi pekerjaan merupakan profil karakteristik-karakteristik manusia yang diperlukan suatu pekerjaan.

Torrington dan Tan Chwee Huat dalam Hariandja (2007) perencanaan SDM merupakan kegiatan khsusus yang berkaitan dengan penentuan kebutuhan sumber daya manusia perusahaan, baik kebutuhan jangka pendek maupun kebutuhan kangka panjang.

Rekrutmen meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat unruk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.

Seleksi adalah proses mendapatkan dan menggunakan informasi mengenai pelamar kerja untuk menentukan siapa yang seharusnya diterima menduduki posisi jangka pendek dan jangka panjang, dapat dikatakan bahwa seleksi merupakan proses pemilihan orang-orang yang memiliki kualifikasi-kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan di sebuah organisasi.

Orientasi merupakan suatu program untuk memperkenalkan pegawai baru pad peran - peran mereka, organisasi, kebijaksanaan-kebijaksanaannya, nilai-nilai, keyakinan - keyakinan, dan pada rekan kerja mereka (Hariandja, 2007).

Moekijat (2010) orientasi memiliki beberapa tujuan yang terdiri dari beberapa yaitu :

  1. Memperkenalkan pegawai baru dengan perusahaan.
  2. Menghindarkan adanya kekacauan yang mungkin disebabkan oleh seorang pekerja baru ketika diserahi pekerjaan baru.
  3. Memberi kesempatan pada pegawai untuk menanyakan masalah tentang pekerjaan mereka yang baru.
  4. Menghemat waktu dan tenaga pegawai dengan memberitahukan kepada mereka ke mana harus meminta keterangan atau bantuan dalam menyelesaikan masalah yang mungkin timbul.
  5. Menerangkan peraturan dan ketentuan perusahaan sedemikian rupa sehingga pegawai baru dapat menghindarkan rintangan atau tindakan hukuman yang akan terjadi karena pelanggaran peraturan yang tidak mereka ketahui.
  6. Memberikan pengertian kepada pegawai baru bahwa mereka adalah bagian yang penting di dalam sebuah organisasi.

Selain beberapa tujuan dari diberikannya orientasi, juga terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dari orientasi yaitu:

  1. Mengurangi perasaan diasingkan, kecemasan, dan kebimbangan pegawai.
  2. Dalam waktu yang singkat dapat merasa menjadi bagian dari organisasi.
  3. Hasil lain untuk pegawai yang baru diorientasikan adalah: Cukup baik, Tingkat ketergantungannya kecil, Kecenderungan untuk keluar juga kecil dan Selanjutnya, program orientasi juga akan mempercepat proses sosialisasi.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Mencatat Dividen, Pembelian, Penjualan, Akuisisi, dan Pendapatan pada Investasi Saham

Organisasi Sektor Publik : Pengertian, Ruang Lingkup, Perkembangan, Tujuan, Karakteristik, Jenis Jenis, Perbedaan, dan Persamaan Organisasi Sektor Publik dan Sektor Swasta

Organisasi Non Laba dan Non Pemerintahan (Universitas dan Rumah Sakit)