Coelenterata : Ciri, Struktur Tubuh, Klasifikasi, Reproduksi, Peranan.

Ciri - Ciri Umum Coelenterata

Coelenterata merupakan organisme bersel banyak, diploblastik, dan bersimeteis radial. Tubuhnya terdiri atas bagian oral (bagian yang memiliki mulut), yang terletak di sebelah atas, dan bahian bawah yang disebut bagian aboral. Gubuh berbentuk silindris serta mempunyai gastrovaskuler. Gastrovaskuler merupakan rongga tubuh yang berfungsi sebagai usus dan pengedar zat-zat makanan. Gastrovaskuler dikelilingi oleh sel-sel berbentuk kerucut yang disebut hipostom. Di bagian ujung tubuh Coelenterata terdapat lubang (mulut) yang dikelilingi oleh tentakel. atentakel berfungsi untuk berenang serta menangkap mangsa. Semua Coelenterata hidup di air laut, kecuali Hydra yang hidup di air tawar.

Visit My YouTube Channel :

Struktur Tubuh Coelenterata

Struktur tubuh Coelenterata terdiri atas ektodermis dan endodermis.

Struktur Tubuh Coelenterata (Hydra)

Ektodermis

Ektodermis merupakan lapisan tubuh bagian luar yang di dalamnya terdapat sel epitel, sel saraf, sel sengat, dan sel kelamin. Sel-sel otot epitel yang menutupi seluruh permukaan tubuh berfungsi untuk memanjang dan memendekkan tubih. Sel indra tersebar merata di antara sel-sel otot epitel. Sel saraf berfungsi sebagai koordinasi. Sel sengat (mematokis) yang terdapat dalam knidoblas, berfungsi untuk menyengat dengan menusukkan dan memasukkan racun ke dalam tubuh mangsa. Sel kelamin bersifat hermafrodit.

Endodermis

Endodermis merupakan lapisan tibuh bagian dalam dan di bagian tersebut terdapat sel kelenjar, sel pencerna, dan sel amebiloid. Sel kelenjar yang tersapat merata di seluruh permukaan tubuh bagian dalam menghasilkan enzim untuk mencerna makanan. Sel  pencerna makanan terdapat di dalam gastrovaskuler. Sel ameboid yang berflagel bertugas mencerna makanan secara intrasel.

Perkembangbiakkan Coelenterata

Coelentera berkembang biak secara aseksual dengan membentuk tunas dan secara seksual dengan perkawinan. Dalam perkembangbiakkan secara seksual, Coelenterata mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara vase vegetatif pertumbuhan dan fase generatif/reproduksi. Suatu saat berbentuk polip sehingga disebut fase polip, dan di saat lain berupa medusa disebut fase medusa.
  1. Coelenterata dalam bentuk pipih tidak dapat bergerak bebas dan menetap pada suatu tempat. Hidup secara soliter (sendiri-sendiri), tetapi ada yang hidup secara berkelompok membangun suatu koloni yang menyatu karena bagian suboralnya bersambung satu sama lain. Secara sekilas menyerupai tumbuhan yang bercabang-cabang.
  2. Coelenterata dalam bentuk medusa dapat bergerak bebas atau berenang, bentuknya menyerupai payung atau lonceng. Medusa dapat melakukan reproduksi secara seksual.
Polimorfisme adalah terdapatnya beberapa bentuk berbeda yang dikendalikan secara genetika, tidak berkesinambungan, dan tidak bersegregasi. Polip untuk makan disebut gastrozooid. Polip untuk perkembangbiakan disebut gonozooid. Polip untuk pertahanan disebut daktilozooid.

Klasifikasi Coelenterata

Filum Coelenterata memiliki tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.

Kelas Hydrozoa

Hydrozoa merupakan organisme yang berbentuk seperti kantong dan memiliki rongga enteron tidak bersekat. Hydrozoa ada yyang hidup sebagai koloni ataupun soliter. Yang hidup berkoloni memiliki fase polip dan medusa, sedangkan yang hidup soliter hanya memiliki polip.

Contoh anggota Hydrozoa yang terkenal adalah Hydra viridis. Hydra viridis merupakan organisne soliter di air tawar. Makanannya berupa udang dan kerang tingkat rendah. Hydra hanya memiliki bentuk polip. Satu ujung Hydra yang berguna untuk menempel pada dasar disebut cakram basal atau basal discus. Hydra memiliki 6 - 10 tentakel pada mulutnya yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Hydra memiliki otot yang dapat memanjang dan memendek untuk berpindah tempat dengan gerak jungkir balik. Sistem saraf pada tubuh Hydra adalah sistem saraf difus, artinya sel-sel saraf tersebar merata pada seluruh permukaan tubuhnya. Reproduksi secara aseksual dengan membuat tunas (budding).

Reproduksi seksual Hydra dilakukan dengan menghasilkan sel kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh (hermafrodit). Hasil fertilasi seksual berupa embrio yang kemudian berkembang menjadi larva dan selanjutnya menjadi Hydra baru. Hydra memiliki daya regenerasi yang tinggi. Artinya, bagian tubuhnya yang terpotong atau hilang akan segera terbentuk kembali.

Contoh lain anggota Hydrozoa adalah ubur-ubur Obelia geniculata dan Physalia pelagica. Obelia geniculata merupakan organisme Coelenterata yang hidup di laut. Ketika dalam bentuk polip sering kali membentuk koloni dengan dua polip, yaitu hydran dan gonangium. Hydran berfungsi untuk mencari makan, sedangkan gonangium untuk membentuk medusa. Kerangka luar Obelia terbuat dari zat kitin. Obelia mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara fase generatif dan vegetatif.

Physalia pelagica (ubur-ubur api) merupakan Coelenterata berbentuk koloni dengan tiga polip. Polip berupa gastrozooid (untuk makan), gonozooid (untuk reproduksi), dan daktilozoid (untuk penangkap mangsa). Polipnya tidak melekat, tetapi terapung-apung.

Kelas Scyphozoa

Scyphozoa mempunyai ciri-ciri tubuh medusa berukuran besar, berbentuk seperti payung/lonceng, dan memiliki tentakel (manubrium) yang memiliki sel penyengat. Makanan dimasukkan melalui mulut yang terdapat di permukaan bawah tubuh, kemudian dicerna. Makanan yang tidak dapat dicerna akan dikeluarkan melalui mulut. Medusa memiliki alat kelamin yang terpisah (berumah dua). Hewan jantan menghasilkan spermatozoid dan hewan betina akan menghasilkan ovum. Pembuahan terjadi di dalam air. Hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia (planula). Larva akan menetap pada suatu tempat dan tumbuh menjadi polip berbentuk seperti terompet (skifistoma). Polip melekat pada dasar laut dengan basal discus. Polip memiliki mulut dan tentakel. Polip mengalami pembelahan secara transversal menghasilkan medusa muda (efira). Selanjutnya, efiea akan berkembang menjadi medusa dewasa. Contoh Scyphozoa adalah Aurelia aurita (ubur-ubur).

Kelas Anthozoa

Anthozoa memiliki tubuh berbentuk polip saja dan hidup soliter di laut. Dalam bentuk koloni, Anthozoa membuat rumah dari zat kapur (menjadi karang). Hewan ini bernapas dengan sifonoglifa, yaitu berupa saluran sempit yang terletak di kedua sisi kerongkongan (stomodeum). Rongga gastrovaskulernya bersekat-sekat. Berdasarkan jumlah sekat pada rongga gastrovaskulernya, kelas Anthozoa dibagi menjadi dua, yaitu Hexacoralia dan Octacoralia.

Hexacoralia

Hexacoralia memiliki rongga gastrovaskuler bersekat enam, contohnya Metridium marginatum (mawar laut) atau anemon laut. Hewan ini tidak memiliki bentuk medusa, polipnya berbentuk silinder dan bertentakel dengan warna yang menarik. Anemon laut hidup berkoloni di laut serta berkembang biak secara aseksual dengan tunas dan secara seksual. Tubuhnya lembek dan tidak memiliki rangka dari zat kapur. Pada ordo Madreporaria (hewan karang) terdapat tentakel berjumlah enam atau kelipatannya. Rangka luar terdiri dari zat kapur. Kebanyakan hidup berkoloni dan memiliki dua sifonoglifa. Contoh Madreporaria adalah Fungia patella, Acrophora, Oculina, Meandrina, Astrea pallida, Madrepora aspera, dan Antipathes ternatensis.

Octacoralia

Octacoralia memiliki rongga gastrovaskuler bersekat delapan dan jumlah tentakel delapan bercabang-cabang. Octacoralia memiliki kerangka dalam yang terbuat dari zat kapur atau zat tanduk. Octacoralia hanya memiliki satu sifonoglifa. Organisme yang termasuk kelompok ini adalah Tubifora musica (karang suling), Euplexaura antipathes (akar bahar), Alcyonium palmatum (karang kulit), Corallium rubrum, dan Heliopora caerulea.

Peranan Coelenterata

Pada ekosistem laut di daerah tropis, Coelenterata membentuk terumbu karang yang berwarna-warni. Terumbu karang seperti ini menjadi habitat/tempat hidup berbagai jenis ikan sehingga membangun tanaman laut yang indah untuk dipandang. Salah satu tanaman laut yang terkenal adalah taman laut Bunaken yang mengelilingi pulau Bunaken di dekat kota Manado, Sulawesi Utara. Dari beberapa jenis Coelenterata, ada juga yang dimanfaatkan untuk obat-obatan, misalnya akar bahar (rangkanya tersusun atas zat tanduk). Batu karang digunakan untuk membuat landasan kapal terbang dan untuk membuat jalan. Corallium rubrum untuk perhiasan berupa kalung dan cincin berupa manik-manik dan Euplexaura anthipathes untuk dibuat gelang.

Referensi

Riandari, Henny. 2007. Sains Biologi 1. PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo.

Comments

Popular posts from this blog

Sistem Informasi Akuntansi : Model Umum Sistem Informasi Akuntansi

PENGERTIAN VIRUS, STRUKTUR VIRUS, KLASIFIKASI VIRUS, DAN PENGGUNAAN VIRUS

FILSAFAT BISNIS DAN KAITANNYA DENGAN ETIKA