Analisis Laporan Keuangan: Pengertian, Tujuan dan Manfaat, Teknik Analisis Laporan Keungan, Analisis Fundamental, Analisis Teknikal

Analisis Sekuritas

Analisis sekuritas dapat digunakan untuk memprediksi harga saham yang akan datang. Analisis sekuritas ini sangat penting bagi para investor untuk melakukan penilaian saham yang memiliki prospek bagus di masa yang akan datang, selain itu analisis sekuritas juga berguna bagi investor untuk menentukan membeli atau menjual saham.

Menurut Husnan (2005: 307) teknik analisis yang digunakan dalam penilaian harga saham ada dua, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

a. Analisis Fundamental (Fundamental Analysis)

Menurut Husnan (2005: 307) analisis fundamental adalah teknik yang mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan cara mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Analisis fundamental mempelajari aspek-aspek fundamental seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, kebijakan deviden, kekayaan, biaya, dan evaluasi manajemen perusahaan yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham.

Visit My YouTube Channel :

Analisis fundamental dalam penelitian ini difokuskan pada kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan akan menunjukan prestasi perusahaan, jika kinerja keuangan perusahaan bagus maka akan berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan tersebut dan sebaliknya. Dimana dari kinerja keuangan perusahaan akan didapat informasi berupa laporan keuangan yang akan dianalisis guna memprediksi harga saham yang akan datang. Dari laporan keuangan perusahaan akan diperoleh informasi yang digunakan untuk menganalisis rasio keuangan. Melalui analisis rasio keuangan akan diperoleh gambaran kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasional yang telah dicapai perusahaan tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini mencoba untuk mengangkat pengaruh rasio-rasio keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan tersebut.

Analisis Fundamental memiliki beberapa kegunaan di dalam investasi saham, antara lain:

  1. Mendeteksi saat yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar saham. Dengan mengetahui bagaimana kondisi ekonomi negara, kita dapat mengetahui kapan kita harus berinvestasi.
  2. Membantu memilih saham yang baik untuk investasi. Dengan analisis industri dan keuangan perusahaan kita dapat terhindar dari memiliki perusahaan yang fundamentalnya kurang jelas.
  3. Mengetahui harga wajar suatu saham. Analisis Fundamental dapat digunakan untuk mengetahui valuasi saham, yaitu berapa nominal rupiah saham itu layak dihargai. Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk menghitung valuasi saham, misalnya: Metode PER (Price Earning Ratio), Metode PBV (Price to Book Value Ratio), Metode DDM (Discounted Dividend Model), Metode Discounted Cash Flow (DCF), dan Metode Free Cash Flow (FCF)

Faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleksdapat dikelompokkan ke dalam empat kategori besar, yaitu:

  1. Faktor politik sebagai salah satu alat indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing/waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar. Adakalanya suatu perkembangan politik berdampak pada pergerakan nilai tukar, tetapi adakalanya tidak membawa dampak apa pun terhadap pergerakan nilai tukar.
  2. Faktor keuangan sangat penting dalam melakukan Analisis Fundamental. Adanya perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga memengaruhi nilai mata uang. Tingkat suku bunga adalah penentu untama nilai tukar suatu mata uang selain indikator lainnya seperti jumlah uang yang beredar. Aturan umum mengenai kebijakan tingkat suku bunga tingkat suku bunga ini adalah semakin tinggi tingkat suku bunga semakin kuat nilai tukar mata uang. Namun, kadang kala terdapat salah pegertian bahwa kenaikan tingkat uku bunga secara otomatis akan memicu menguatnya nilai tukar maa uang domentik. Perhatian terhadap suku bunga ini terutama harus dipusatkan pada tingkat suku bunga riil, bukan pada tingkat suku bunga nominal. Ini karena perhitungan tingkat suku bunga riil telah menyertakan variabel tingkat inflasi di dalamnya.
  3. Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap nilai tukar suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak (regional effect) bagi perekonomian negara-negara lain yang terdapat dalam kawasan yang sama. Dalam era global asset allocation, arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. Para fund manager, investor, dan hedge funds yang melakukan investasi secara global, sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan/regional tertentu.
  4. Faktor ekonomi: indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. 

Analisis Fundamental Perusahaan

Secara umum, analisis fundamental ini melibatkan banyak sekali data variabel yang harus dianalisis, di mana beberapa di antara variabel tersebut yang cukup penting untuk diperhatikan yaitu:

  1. Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)
  2. Rasio laba terhadap saham yang beredar ( earning per share-EPS)
  3. Rasio pertumbuhan EPS
  4. Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio)
  5. Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan ( price earning growth ratio)
  6. Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio)
  7. Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value)
  8. Rasio hutang perseroan ( debt ratio)
  9. Margin keuntungan bersih (net profit margin)

b. Analisis Teknikal (Technical Analysis)

Husnan (2005: 341) analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) di waktu yang lalu.

Pemikiran yang mendasari analisis tersebut adalah harga saham mencerminkan informasi yang relevan, bahwa informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu yang lalu, dan perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang.

Umumnya pengguna Analisis Teknikal adalah trader yang ingin memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendapatkan keuntungan. Analisis Teknikal bisa digunakan pada semua produk keuangan yang memiliki data harga. Mulai dari saham, forex, komoditas, futures, dan sebagainya. Analisis Teknikal selalu menggunakan grafik (Chart) untuk melakukan analisisnya. Maka dari itu, trader yang murni berpegang pada aspek teknikal saja disebut dengan Chartist. Dulu grafik harga dibuat sendiri oleh trader. Untunglah sekarang sudah banyak software yang memudahkan trader, bisa menampilkan grafik harga secara realtime. Biasanya tiap produk online trading memiliki software sendiri yang digunakan untuk Analisis Teknikal.

Beberapa perangkat analisis teknikal yang dikenal secara luas penggunaannya antara lain:

  1. Average true range - rentang harga perdagangan harian
  2. Coppock - Edwin Coppock mengembangkan Indikator Coppock untuk satu kegunaan yaitu guna mengenali awal dari trend kenaikan pada pasar (bull market)
  3. Dead cat bounce - Ini menggambarkan pemulihan harga sementara dari pasar atau suatu saham di tengah penurunan yang berkepanjangan atau bear market. Artinya, rebound yang dialami oleh pasar atau suatu saham setelah mengalami kejatuhan harga, sebenarnya hanya sementara karena pasar atau saham tersebut masih akan terus jatuh.
  4. Prisip Gelombang Elliott dan rasio emas (golden ratio) untuk menghitung pergerakan harga
  5. Patron Hikkake - patron untuk mengidentifikasi pembalikan dan kelanjutan gerak
  6. Momentum - nilai perubahan harga
  7. Grafik poin dan figur - grafik yang didasarkan pada harga dengan mengesampingkan waktu
  8. Peringkat BPV - patron untuk mengidentifikasi pembalikan dengan menggunakan indikator volume dan harga sebagai indikatornya.

Analisis Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Jumingan (2006: 4) laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Sedangkan menurut Sofyan (2011: 105) laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Brigham dan Houston (2011: 78) laporan keuangan melaporkan posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu dan operasinya selama beberapa periode yang lalu.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa laporan keuangan dapat memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan juga sebagai hasil akhir dari kegiatan akuntansi selama satu periode pada suatu perusahaan. Laporan keuangan memiliki banyak manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data keuangan perusahaan yang bersangkutan seperti pemilik perusahaan, kreditur, investor, lembaga pemerintah dan masyarakat umum lainnya.

Sofyan (2011: 107-119) menggolongkan laporan keuangan ke dalam 3 (tiga) jenis yaitu:

  1. Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.
  2. Laporan laba/rugi menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba/rugi suatu perusahaan pada periode akuntansi tertentu.
  3. Laporan arus kas menggambarkan bagaimana perusahaan mendapatkan sumber dana untuk kegiatan operasional perusahaan dan bagaimana perusahaan menggunakan dana-dana tersebut dalam periode tertentu.

b. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan oleh manajemen operasi yang dikuasainya. Laporan keuangan merupakan hasil akhir kegiatan akuntansi secara periodik dan disusun berdasarkan data keuangan yang relevan. Meskipun demikian, agar laporan keuangan dapat dipahami oleh berbagai pihak maka diperlukan analisis laporan keuangan. Dari hasil analisis laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan secara umum. Kasmir (2010: 68) menjelaskan beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai perusahaan dalam beberapa periode
  2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan
  3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
  4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini
  5. Untuk menilai kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal
  6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan lain yang sejenis dengan hasil yang telah dicapai.

c. Teknik Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan pada dasarnya untuk mengetahui kondisi kinerja perusahaan, apakah dalam kondisi baik atau buruk. Sofyan (2011: 215) menyebutkan beberapa teknik analisis laporan keuangan sebagai berikut:

1) Metode komparatif

Metode ini digunakan untuk memanfaatkan angka-angka laporan keuangan dan membandingkannya dengan angka-angka laporan keuangan lainnya. Perbandingan ini dapat dilakukan melalui perbandingan laporan keuangan secara horizontal yaitu membandingkan laporan keuangan dari tahun ke tahun, perbandingan vertikal dengan membandingkan unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan satu periode, perbandingan dengan perusahaan yang terbaik, perbandingan dengan angka-angka industri yang berlaku (Industrial Norm) dan perbandingan dengan budget (anggaran perusahaan).

2) Trend Analysis

Analisis ini harus menggunakan teknik perbandingan laporan keuangan beberapa tahun dan dari sini digambarkan trend-nya. Trend analysis ini biasanya dibuat melalui grafik. Dan untuk itu perlu dibantu oleh pengetahuan statistik misalnya menggunakan linear programming, rumus chi square,

Rumus  y = a + bx.

3) Common Size Financial Statement (Laporan bentuk awam)

Metode ini merupakan metode analisis yang menjadikan laporan keuangan dalam bentuk presentasi. Presentasi itu biasanya dikaitkan dengan suatu jumlah yang dinilai penting, misalnya asset untuk neraca, penjualan untuk laba rugi.

4) Metode Index Time Series

Metode ini dihitung dengan indeks dan digunakan untuk mengkonversikan angka-angka laporan keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. untuk menghitung indeksl, maka digunakan rumus sebagai berikut: 

Rumus: Indeks x π΄π‘›π‘”π‘˜π‘Ž πΏπ‘Žπ‘π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘› / πΎπ‘’π‘’π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π΄π‘›π‘”π‘˜π‘Ž π·π‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ X 100%

5) Rasio Laporan Keuangan

Rasio laporan keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dengan pos lain yang memiliki hubungan signifikan (berarti). Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Adapun rasio keuangan yang sering digunakan yaitu, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio produktivitas.

6) Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Analisa sumber dan penggunaan kas (analisa aliran kas) merupakan alat analisa keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, disamping alat-alat financial lainnya. Suatu laporan yang menggambarkan dari mana datangnya dan untuk apa kas itu digunakan disebut Laporan sumber-sumber dan penggunaan kas.

Tujuan “laporan sumber dan penggunaan kas” adalah untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan untuk apa saja penggunaannya.

Analisis sumber dan penggunaan kas dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan dua periode. Laporan ini dibandingkan dan dilihat mutasinya. Setiap mutasi mempengaruhi pos lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Mencatat Dividen, Pembelian, Penjualan, Akuisisi, dan Pendapatan pada Investasi Saham

Organisasi Sektor Publik : Pengertian, Ruang Lingkup, Perkembangan, Tujuan, Karakteristik, Jenis Jenis, Perbedaan, dan Persamaan Organisasi Sektor Publik dan Sektor Swasta

Organisasi Non Laba dan Non Pemerintahan (Universitas dan Rumah Sakit)