PENGERTIAN INVESTASI DAN PENGERTIAN PASAR MODAL, INVESTASI LANGSUNG, INVESTASI TIDAK LANGSUNG
Investasi
Pada dasarnya investasi memiliki hubungan dengan aktivitas konsumsi. Dimana penundaan aktivitas konsumsi pada saat ini dapat diartikan sebagai investasi untuk aktivitas konsumsi di masa mendatang. Meskipun pengorbanan konsumsi sekarang dapat diartikan sebagai investasi untuk konsumsi di masa yang akan datang, namun pengertian investasi yang lebih luas membutuhkan waktu untuk produksi yang efisien dimana suatu unit konsumsi yang di tunda sekarang akan menghasilkan lebih dari satu unit konsumsi di masa mendatang.
Visit My YouTube Channel :
- Zikir Penghapus Dosa, Pembuka Pintu Rezeki, Penenang Hati, Permudah Segala Urusan
- Punya Hajat Dunia dan Akhirat? Pengen Bisnis Lancar? | Udah Sholawatin Aja!!
- Sholawat Munjiyat - Ust. Yusuf Mansyur
Menurut Eduardus Tandelilin (2007: 3) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Jogiyanto (2010: 5) mendefinisikan investasi sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu.
Pengertian investasi menurut Iwan P. Pontjowinoto (2003: 45) adalah menempatkan atau menanamkan asset, baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilai di masa mendatang. Investasi keuangan adalah menanamkan dana pada suatu surat berharga yang diharapkan dapat meningkatkan nilainya di masa mendatang.
Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut sebagai investor. Investor pada umumnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual dan investor institusional. Investor individual terdiri dari individu perorangan yang melakukan aktivitas investasi, sedangkan investor institusional terdiri dari instansi swasta maupun pemerintah dan lembaga keuangan
Jogiyanto (2010: 7-11) mengklasifikasikan aktivitas investasi keuangan menjadi dua tipe:
a. Investasi Langsung
Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktivitas keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative market). Aktiva yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market) berupa aktiva yang mempunyai risiko gagal kecil, jatuh temponya pendek dengan tingkat cair yang tinggi. Contoh aktiva ini dapat berupa Treasurebill (T-bill) dan sertifikat deposito yang dapat dinegosiasi. Aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar modal (capital market) memiliki sifat investasi jangka panjang berupa surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed income securities) dan saham-saham (equity securities). Opsi dan futures contract merupakan surat berharga yang diperdagangkan di pasar turunan (derivative market). Investasi langsung tidak hanya dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan, namun dapat juga dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan berupa tabungan, giro, dan sertifikat deposito.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi Langsung
Kelebihan dari investasi langsung adalah investor bisa memiliki kontrol langsung dalam manajemen produksi saham investasinya. Hal ini pun membuat sang investor memiliki pengaruh penting dalam investasi. Kebanyakan dari investasi langsung adalah investasi jangka panjang yang mana hal ini dianggap lebih berharga bagi penerima modal. Di sini investor melakukan analisa, memilih saham, serta mengambil keputusan sendiri untuk investasinya. Ini bisa menjadi suatu kelebihan jika sang investor paham betul dengan apa yang dilakukannya. Dan akan menguntungkan jika si investor memang pandai dalam mencari peluan dalam hal jual beli saham. Namun, bisa juga menjadi kekurangan jika si investor masih awam dalam kegiatan jual beli saham. Kekurangan lainnya dalam investasi langsung adalah, tidak bisa dipindahkan setiap saat. Maksudnya adalah investor harus melalui serangkaian tahap yang cukup panjang untuk melakukan pindah tangan saham, atau jual beli saham.
b. Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung dapat dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi menyediakan jasa keuangan dengan menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya. Investasi melalui perusahaan investasi menawarkan keuntungan tersendiri bagi investor. Hanya dengan modal yang relatif kecil, investor dapat menikmati keuntungan karena pembentukan portofolio investasinya. Selain itu, dengan membeli saham perusahaan investasi, seorang investor tidak membutuhkan pengetahuan dan pengalaman investasi yang tinggi. Dengan pembelian tersebut investor dapat membentuk porotfolio investasi yang optimal.
Tujuan dari aktivitas investasi adalah untuk memperoleh penghasilan dalam jangka waktu tertentu, menambah modal yang digunakan dalam aktivitas investasi. Namun semua itu dilakukan dengan tingkat risiko yang dapat ditolerir. Jika semakin besar manfaat dari investasi itu, maka semakin besar pula tingkat risiko yang menyertainya dan sebaliknya.
Dari dua kemungkinan di atas terdapat pilihan bagi investor individu maupun investor institusional. Secara sederhana dapat diartikan investasi merupakan aktivitas menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset selama periode tertentu dengan harapan mendapatkan penghasilan atau peningkatan nilai dari dana yang diinvestasikan. Pembelian saham juga dapat diartikan sebagai investasi, karena saham dapat memberikan penghasilan atau tingkat pengembalian (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga beli saham (capital gain).
Investasi ini merupakan investasi pada asset finansial (financial assets):
- Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
- Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung memiliki kelebihan yaitu kegiatannya yang sudah diatur oleh manajer investasi yang sudah ahli dalam pengelolaan dana investasi. Sang investor di sini hanya perlu memberikan dana investasi dan mempercayakannya pada manajer investasi untuk mengelola dana tersebut tanpa perlu repot mengurus dan mengatur saham yang diinvestasikan. Kelebihan lainnya adalah investasi tidak langsung bersifat mudah dicairkan. oleh karena itu orang yang membutuhjkan investasi jangka pendek akan lebih memilih ini. Sedangkan kekurangannya adalah pemegang saham tidak memiliki kontrol penuh terhadap pengelolaan dana dan kegiatan perusahaan yang diinvestasikan. Jika ada kerugian yang berkaitan dengan kelalaian manajerial perusahaan penerima dana investasi, maka investor hanya bisa menanggung risikonya tanpa bisa melakukan gugatan terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Pasar Modal
Berkembangnya suatu perusahaan berimplikasi pada bertambahnya kebutuhan sumber dana yang semakin besar. Oleh karena itu, perusahaan harus lebih giat untuk mencari tambahan sumber dana untuk memenuhi kebutuhan operasi usaha seiring berkembanya perusahaan. Salah satu cara mendapatkan sumber dana dari luar perusahaan adalah melalui pasar modal.
Menurut Samsul (2006: 43) secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun. Pendapat hampir sama diungkapkan oleh Nor Hadi (2013: 10) yang mendefinisikan pasar modal sebagai sarana atau wadah untuk mempertemukan antara penjual dan pembeli instrumen keuangan dalam rangka investasi. Menurut Husnan (2005: 3) pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
Undang-undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 tetang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, reksa dana, waran, right, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures dan lain-lain. Di Indonesia terdapat pasar modal yang 2 bernama Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX). Bursa Efek Indonesia memiliki peranan penting dalam perkembangan perekonomian negara, karena dapat memberikan sarana bagi masyarakat umum untuk berinvestasi dan sebagai sarana untuk mencari tambahan modal bagi perusahaan go public.
Pasar modal memiliki peran penting, yaitu sebagai tempat penyaluran dana dari investor (pihak yang kelebihan dana) kepada perusahaan (pihak yang kekurangan dana) yang sudah go public. Tanpa adanya pasar modal, maka akses penyaluran dana tersebut kurang efisien. Sehingga perusahaan harus menanggung sendiri atas modal yang terus bertambah seiring berkembangnya perusahaan dan pada akhirnya akan mengganggu kegiatan perekonomian perusahaan. Melalui mekanisme yang dimiliki pasar modal, pasar modal juga dapat mengalokasikan dana yang tersedia kepada pihak yang paling produktif yang dapat menggunakan dana tersebut, sehingga pasar modal juga dapat berfungsi untuk mengalokasikan dana secara optimal.
Dari sisi investor, pasar modal mempunyai berbagai pilihan untuk berinvestasi sesuai dengan preferensi risiko mereka. Tanpa adanya pasar modal, maka para investor hanya bisa menginvestasikan dana mereka ke lembaga perbankan (selain alternatif investasi pada real assets). Dengan adanya pasar modal maka para investor memiliki alternatif investasi sesuai dengan risiko yang bersedia untuk mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan.
Menurut Samsul (2006: 45) bentuk instrumen di pasar modal disebut efek, yaitu surat berharga yang berupa saham, obligasi, bukti right, bukti waran, dan produk turunan yang biasa disebut derivative. Contoh produk derivative di pasar modal adalah indeks harga saham dan indeks kurs obligasi.
Pihak utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut:
1. Emiten
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :
- Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
- Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing.
- Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama kepada pemegang saham baru.
2. Investor
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :
- Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
- Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
- Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.
3. Lembaga Penunjang
Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal. Lembaga penunjang dalam pasar modal yaitu:
- Penjamin emisi (underwriter)
- Perantara perdagangan efek (broker/ pialang
- Perdagangan efek (dealer)
- Wali amanat (trustee)
- Perusahaan surat berharga (securities company)
- Kantor administrasi efek.
Manfaat Pasar Modal
1. Bagi emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
- Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
- Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan
- Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
- Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
2. Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
- Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
- Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko
Fungsi Pasar Modal
Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut:
- Sebagai sarana penambah modal bagi usaha. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.
- Sebagai sarana pemerataan pendapatan. Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
- Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi. Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.
- Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja. Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.
- Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara. Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
- Sebagai indikator perekonomian negara. Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.
Risiko Investasi pada Pasar Modal
- Kerugian modal (Bahasa Inggris: "Capital Loss"). Kerugian dari selisih harga pembelian dan penjualan, investor menjual dengan harga yang lebih rendah daripada harga pembelian.
- Likuidasi perusahaan. Perusahaan bangkrut atau dibubarkan.
Visit My YouTube Channel :
Comments
Post a Comment