KERTAS KERJA AUDIT: MANFAAT KERTAS KERJA AUDIT, BENTUK DAN ISI KERTAS KERJA AUDIT, PENGORGANISASIAN KERTAS KERJA AUDIT, DAN PROGRAM KERJA AUDIT

KERTAS KERJA AUDIT

Kertas Kerja Audit (KKA) merupakan catatan-catatan yang dibuat dan data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit. Untuk memberikan gambaran yang lengkap terhadap proses audit, KKA harus mencerminkan langkah-langkah kerja audit yang ditempuh, pengujian-pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan hasil audit.

Manfaat Kertas Kerja Audit

Setiap auditor wajib membuat KKA pada saat melaksanakan tugas audit. Manfaat utama dari KKA antara lain:

  1. Merupakan dasar penyusunan laporan hasil audit.
  2. Merupakan alat bagi atasan untuk mereview dan mengawasi pekerjaan para pelaksana audit.
  3. Merupakan alat pembuktian dari laporan hasil audit.
  4. Menyajikan data untuk keperluan referensi.
  5. Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit berikutnya.

Visit My YouTube Channel :

Begitu pentingnya KKA bagi suatu penugasan audit, maka penyusunan KKA leh auditor harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  1. Lengkap
  2. Bebas dari kesalahan
  3. Didasarkan atas fakta dan argumentasi yang rasional
  4. Sistematis, bersih, mudah dipahami, dan diatur dengan rapi
  5. Memuat hal-hal penting yang relevan dengan audit
  6. Mempunyai tujuan yang jelas
  7. Sedapat mungkin hindari pekerjaan menyalin ulang
  8. Dalam setiap kertas kerja harus mencatumkan kesimpulan hasil audit dan komentar atau catatan reviewer. 

Bentuk dan Isi kertas Kerja Audit

Bentuk KKA pada audit manajemen menekankan kepada bagaimana menyiapkan temuan-temuan audit untuk digunakan dalam penyusunan laporan audit. Secara lebih rinci bentuk KKA pada audit manajemen adalah sebagai berikut:

  • Pada sampul KKA ditulis “Kertas Kerja Audit” kemudian mengikuti di bawahnya:
          Nama Objek Audit                                     : Tulis nama perusahaan atau unit yang diaudit
          Program/aktivitas yang diaudit              : Tulis program/aktivitas yang diaudit
          Periode Audit : Tulis periode program/aktivitas yang diaudit

  • Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari KKA tersebut
  • Halaman berikutnya secara berurutan adalah:
          1. Daftar simbol audit (tick mark) disertai penjelasannya.
          2. Tembusan surat tugas
          3. Program kerja audit 
          4. Kelompok-kelompok kertas kerja 

Isi dan pengelompokkan kertas kerja disusun sebagai berikut:

Kelompok I – AUDIT PENDAHULUAN, meliputi:

Subkelompok 1: Program kerja audit pendahuluan

Subkelompok 2 : Hasil audit pendahuluan,meliputi:

  1. Informasi umum tentang program/aktivitas yang diaudit
  2. Penelaahan berbagai peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan program/aktivitas yang diaudit
  3. Ikhtisar hasil temuan audit pendahuluan

Kelompok II – REVIEW PENGUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN, meliputi:

Subkelompok 1 : Program kerja audit atas Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen termasuk Internal Control Questionnaire (ICQ) yang digunakan.

Visit My YouTube Channel :

Subkelompok 2 : hasil audit atas Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen,meliputi :

  1. Penelaahan terhadap berbagai peraturan dan kebijakan yang berlaku pada objek audit
  2. Ikhtisar hasil temuan audit atas Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen.

Kelompok III – AUDIT LANJUTAN, meliputi:

Subkelompok 1 : Program kerja audit lanjutan

Subkelompok 2 : Hasil audit lanjutan, terdiri atas:

  1. Pengembangan temuan
  2. Daftar temuan dan rekomendasi 

Kelompok IV – LAPORAN HASIL AUDIT, meliputi:

Konsep laporan hasil audit dan tembusan laporan hasil audit.

Pengorganisasian Kertas Kerja Audit

Pengorganisasian KKA harus selalu dikaitkan dengan tujuan audit utama (primary audit objective) atau sub-subtujuan audit yang ditetapkan auditor. Pengelompokkan KKA harus didasarkan pada sasaran utama atau sub-subtujuan audit yang telah ditetapkan. Untuk mempermudah pengelompokkan dan untuk menunjukkan dengan jelas keterkaitan masing-masing kelompok, maka dalam penyusunan KKA perlu ditentukan sistem pemberian indeks dan sistem klasifikasi KKA.KKA pada audit manajemen mengelompokkan bukti-bukti yang diperoleh sesuai dengan elemen tujuan audit. Jadi dengan demikian setiap KKA akan menyajikan temuan kelompok kriteria, penyebab, dan akibat, baik dalam temuan yang bersifat rinci maupun kesimpulan untuk masing-masing elemen tujuan audit tersebut.

PROGRAM KERJA AUDIT

Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi yang ada tentang program/aktivitas yang diaudit. Ada beberapa manfaat dan penyusunan program kerja audit, antara lain:

  1. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang bisa dikomunikasikan kepada semua tim audit.
  2. Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada para auditor dan supervaisornya.
  3. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah disetujui dan dengan standar serta persyaratan yang telah ditetapkan.
  4. Dapat membantu para auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan mereka dengan ruang lingkup, tujuan serta langkah-langkah kegiatan audit.
  5. Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang telah dikerjakan sebelumnya.
  6. Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh supervaisor.

Program kerja audit disusun untuk setiap tahapan audit yang dilakukan. Program kerja audit pendahuluan mencakup pengumpulan informasi umum tentang objek yang diaudit, cara pelaksanaan, prosedur, dan sistem operasional yang diterapkan dalam perusahaan tersebut. Dalam tahap audit ini, auditor harus melakukan pengujian pendahuluan (preliminary test) atas informasi yang diperoleh untuk mengidentifikasi aktivitas yang masih memerlukan perbaikan. Identifikasi ini disebut possible audit objective.  Hasil ini kemudian dianalisis untuk menentukan informasi yang dapat berkembang menjadi tujun audit sementara (tentative audit objective). Dari bukti-bukti sasaran sementara ini auditor kemudian menetapkan langkah-langkah kerja spesifik yang diperlukan untuk tahap audit berikutnya.

Pada tahap audit pengujian dan review atas pengendalian manajemen, program kerja audit biasanya memuat langkah-langkah audit yang bertujuan untuk menemukan bagian-bagian yang mengandung kelemahan pada Sitem Pengendalian Manajemen (SPM) yang diterapkan oleh objek audit. Langkah-langkah kerja pada tahap audit ini harus mengarahkan auditor tidak hanya memperoleh informasi tentang keandalan sistem pengendalian manajemen, tetapi juga memperoleh bukti-bukti yang diperlukan untuk merumusakan secara tepat tujuan audit sementara menjadi tujuan audit sesungguhnya (definitive audit objective).

Sedangkan program kerja audit untuk tahap audit lanjutan, membuat langkah-langkah rinci untuk mendapatkan bukti yang cukup, material dan relevan dalam mendukung temuan-temuan yang menjadi dasar rekomendasi (perbaikan). Program kerja audit pada tahap ini, harus memberikan panduan kepada auditor dalam pengembangan temuan yang dilakukannya.

Setiap program kerja audit biasanya mengandung empat hal pokok, yaitu:

1. Informasi pendahuluan, yang memuat:

  • Informasi latar belakang mengenai program/aktivitas yang diaudit berguna bagi para auditor dalam memahami dan melaksanakan program kerja auditnya. Bagian ini harus disajikan seringkas mungkin.
  • Komentar berbagai pihak yang berkompeten berkaitan dengan tujuan audit, termasuk komentar auditor sendiri.

2. Pernyataan tujuan audit, menyajikan tentang:

  • Tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi dan perbaikan yang diharapkan dapat tercapai.
  • Cara pendekatan audit yang dipilih.
  • Pola pelaporan yang dikehendaki.

3. Instruksi-instruksi khusus

4. Langkah-langkah kerja 

langkah-langkah kerja memuat tentang pengarahan-pengarahan khusus pelaksanaan tugas audit, sesuai dengan tahapan auditnya,yaitu:

1. Audit pendahuluan meliputi:

  • Pembicaraan pendahuluan dengan objek yang diaudit.
  • Pengumpulan informasi umum, penelaahan peraturan, evaluasi prosedur kerja, dan sistem operasional.
  • Tes pendahuluan atas informasi yang diperoleh guna mengidentifikasi tujuan audit sementara.
  • Pembuatan ikhtisar hasil audit pendahuluan.

2. Review dan pengujian pengendalian manajemen, meliputi:

  • Pengujian pengendalian manajemen.
  • Pembuatan ikhtisar hasil temuan pengujian pengendalian manajemen.

3. Audit lanjutan, meliputi:

  • Pengembangan temuan hasil pengujian pengendalian manajemen.
  • Penyajian hasil audit lanjutan (daftar temuan).
  • Pembahasan temuan dengan penanggung jawab audit.
  • Pembahasan hasil audit lanjutan dengan objek audit.
  • Penyusunan rekomendasi.

Begitu pentingnya fungsi program kerja audit dalam audit manajemen, maka penyusunan program kerja audit harus dibuat sedimikian rupa agar bisa digunakan sebagai sarana pengendalian pelaksanaan audit. Berikut ini disajikan beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam menyusun program kerja audit.

  1. Tujuan audit harus dinyatakan secara jelas dan harus dapat dicapai atas dasar pekerjaan yang direncanakan dalam program kerja audit.
  2. Program kerja audit harus disusun sesuai dengan penugasan yang bersangkutan.
  3. Setiap langkah kerja harus berbentuk instruksi-instruksi mengenai pekerjaan yang harus dilakukan.
  4. Setiap langkah kerja harus merinci pekerjaan  yang harus dilakukan disertai alasan-alasannya.
  5. Program kerja audit harus menggambarkan urutan prioritas langkah-langkah kerja yang harus dilaksanakan.
  6. Program kerja audit harus fleksibel dan setiap perubahan yang dilakukan harus dengan persetujuan atasan auditor.
  7. Program kerja audit hendaknya hanya berisi informasi yang perlu untuk melaksanakan audit dan evaluasi secara tepat.
  8. Program kerja audit tidak boleh memuat perintah untuk memperoleh informasi yang telah ada dalam permanent file.
  9. Program kerja audit harus menyertakan taksiran-taksiran waktu yang diperlukan sesuai dengan rencana kerja audit untuk melaksanakan kegiatan yang bersangkutan.

REFERENSI

Bayangkara, IBK (2011). Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Salemba Empat. Jakarta


 


Comments

Popular posts from this blog

Sistem Informasi Akuntansi : Model Umum Sistem Informasi Akuntansi

FILSAFAT BISNIS DAN KAITANNYA DENGAN ETIKA