DASAR - DASAR PERILAKU BIAYA (COST BEHAVIOR)
Perusahaan yang tengah menghadapi era globalisasi, dituntut untuk lebih efisien dan ekonomis serta dapat mengantisipasi perkembangan yang terjadi di masa yang akan datang. Hal ini penting karena dalam persaingan global hanya perusahaan yang menjalankan kegiatan atau beroperasi secara efisien, ekonomis, dan produktif yang mampu memenangkan persaingan.
Visit My YouTube Channel :
- Zikir Penghapus Dosa, Pembuka Pintu Rezeki, Penenang Hati, Permudah Segala Urusan
- Punya Hajat Dunia dan Akhirat? Pengen Bisnis Lancar? | Udah Sholawatin Aja!!
- Sholawat Munjiyat - Ust. Yusuf Mansyur
Salah satu unsur yang penting dalam memenangkan persaingan adalah kemampuan untuk menurunkan biaya tanpa mengorbankan mutu. Maka tidak berlebihan apabila dikatakan pihak manajemen perlu memahami dengan benar masalah yang berkaitan dengan pembiayaan terutama mengenai perilaku biaya.
Dasar-Dasar Perilaku Biaya
Akuntan manajemen harus mampu untuk mengevaluasi setiap jenis biaya untuk bisa menentukan fungsi biaya (cost function) yang menjelaskan perilaku biaya. Perilaku biaya (cost behavior) adalah cara suatu biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan dalam penggunaan aktivitas. Perilaku biaya menggambarkan apakah biaya input bersifat tetap atau variabel dalam hubungannya dengan perubahan output aktivitas. Jika biaya jumlahnya tetap, baik ketika aktivitas meningkat maupun menurun, maka biaya tersebut merupakan biaya tetap. Sebaliknya, jika biaya itu berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan aktivitas, maka biaya tersebut merupakan biaya variabel.
Pada umumnya perilaku biaya juga diartikan sebagai hubungan antara total biaya dengan perubahan volume kegiatan. Berdasar perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat dibagi menjadi tiga golongan: biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semivariabel. Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian. Atas dasar pengaruh perubahan volume terhadap biaya, biaya dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:
- Biaya tetap
- Biaya variabel
- Biaya semivariabel
Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Biaya tetap jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas dengan tingkatan tertentu.
- Biaya tetap per satuan (unit cost) berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan maka semakin rendah biaya satuan, atau semakin rendah volume kegiatan maka semakin tinggi biaya satuan.\
Pada umumnya, jika biaya tetap mempunyai proporsi tinggi. Bila dibandingkan dengan biaya variabel, kemampuan manajemen dalam menghadapi perubahan-perubahan kondisi ekonomi jangka pendek akan berkurang. Seringkali keengganan manajemen untuk mengeluarkan biaya tetap mencerminkan ketidak beranian manajemen didalam mengambil resiko dan kadang-kadang hal ini menyebabkan perusahaan tidak dapat menikmati laba. Sebagai contoh, manajemen memutuskan pembatalan pemasaran produk baru karena usaha ini memerlukan biaya tetap yang besar untuk riset, iklan, equimen, dan modal kerja.
Dihubungkan dengan karakteristik biaya terhadap keluarannya, biaya tetap dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Commited Fixed Costs
Commited fixed costs berupa semua biaya yang tetap dikeluarkan, yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan didalam memenuhi tujuan-tujuan jangka panjangnya. Contoh committed fixed costs adalah biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa, asuransi dan gaji karyawan utama. Pengaruh keputusan dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun terhadap committed fixed costs ini adalah kecil sekali. Biaya ini terutama dpengaruhi oleh ramalan jangka panjang.
Disrectionary Fixed Costs
Disrectionary fixed cost biasanya disebut dengan istilah managed atau programmed costs. Disrectionary fixed costs tidak mempunyai hubungan tertentu dengan volume kegiatan. Contoh disrectionary fixed costs adalah biaya riset atau pengembangan, biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya program latihan karyawan, dan biaya konsultan. Berbeda dengan commited fixed costs yang sulit dikurangi dalam jangka pendek, disrectionary fixed costs ini dapat dihentikan sama sekali pengeluarannya atas kebijakan manajemen.
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel perunit konstan (tetap) dengan adanya perubahan volume kegiatan. Biaya bahan baku merupakan contoh biaya variabel yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi. Ada jenis biaya variabel yang perilakunya bertingkat (step like behavior) yang mempunyai perilaku sebagai step-variable costs. Biaya ini naik atau turun tidak pada saat yang sama dengan perubahan volume kegiatab. Setiap perubahan volume kegiatan tidak secara langsung diikuti perubahan biaya.
Dihubungkan dengan karakteristik biaya terhadap keluarannya, biaya variabel dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Engineered Variable Costs
Engineered costs adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu. Hampir semua biaya variabel merupakan engineered cost. Engineered variable cost merupakan biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan erat dan nyata. Jika masukan (biaya) berubah maka keluaran akan berubah sebanding dengan perubahan masukan tersebut. Sebaliknya jika keluaran berubah makamasukan (biaya) akan berubah sebanding dengan perubahan keluaran tersebut. Contoh Engineered variable cost adalah biaya bahan baku.
Disrectionary Variable Costs
Hampir semua biaya variabel merupakan engineered costs, tetapi ada beberapa biaya variabel yang pantas untuk dikelompokkan ke dalam disrectionary variable costs. Hal ini disebabkan disrectionary variable cost tersebut bersifat variabel, berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan karena manajemen memutuskan kebijakan demikian. Dengan kata lain, disrectionary variable cost merupakan biaya yang masukan dan keluarannya memiliki hubungan erat namun tidak nyata (bersifat artifisial). Jika keluaran berubah maka masukan akan berubah sebanding dengan perubahan keluaran tersebut. Namun, jika masukan berubah, keluaran belum tentu berubah dengan adanya perubahan masukan tersebut. Sebagai contoh adalah biaya iklan yang ditetapkan oleh manajemen puncak sebesar 2% dari hasil penjualan akan berubah sebanding dengan perubahan volume penjualan. Karena biaya ini berperilaku variabel atas kebijakan manajemen (tidak berperilaku variabel secara nyata) maka jika biaya iklan dinaikkan belum tentu akan mengakibatkan kenaikan volume penjualan.
Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional).
- Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon. Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan berbagai pertimbangan atas dasar:
Waktu
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variabel bergantung pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel sedangkan dalam jangka pendek minimal ada satu biaya tetap.
Contoh : perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang memandang sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai dengan kenaikan atau penurunan output. Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya tetap karena adanya kontrak yang membuat pihak manajemen tidak bias seenaknya memberhentikan karyawan.
Sumber Daya dan Ukuran Output.
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian digabungkan dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk mengukur output adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya.
Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat memahami perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak yang terkait, yang berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau penggerak aktivitas. Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi:
- Penggerak tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam biaya ketika unit yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku.
- Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor lain selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin.
Comments
Post a Comment