PERBEDAAN ANGGARAN, RENCANA STRATEGIS, DAN PREDIKSI
Pengertian Anggaran
Anggaran,
yaitu suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam
satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu
satu tahun. Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian
jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya
meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan
untuk tahun itu.
Anggaran
adalah komponen utama dari perencanaan, sedangkan perencanaan dan pengendalian
adalah dua hal yang tak dapat terpisahkan. Perencanaan melihat kemasa depan, yaitu menentukan
tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu
.Sedangkan Pengendalian melihat
kebelakang, yaitu menilai apa yang telah dihasilkan dan membandingkannya dengan
rencana yang telah disusun. (Perbandingan
ini kemudian dapat digunakan untuk menyesuaikan anggaran, sesuai dengan tujuan masa
depan yang diinginkan).
Perbedaan Anggaran dengan
Rencana Strategis dan Prediksi
Proses
penyusunan anggaran hatus dibedakan dari perencanaan strategis dan prediksi.
Perencanaan strategis adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari
beberapa program yang harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai
strategis organisasi. Baik perencanaan strategis dan penyusunan anggran
melibatkan perencanaan, namun jenis aktivitas perencanaannya berbeda antara
kedua proses tersebut. Proses penyusunan anggaran focus pada satu tahun,
sementara perencanaan strategis focus pada aktivitas-aktivitas yang
mencakup periode beberapa tahun.
Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka
kerja di dalam anggaran tahunan yang dikembangkan. Suatu anggaran intinya,
meupakan potongan satu tahun dari rencana strategis organisasi. Perbedaan lain
antara rencana strategis dan anggaran adalah rencana strategis terstruktur
berdasarkan lini produk atau program lain, sementara anggaran terstruktur
berdasarkan pusat tanggung jawab.
Anggaran
berbeda dari prediksi dalam beberapa hal. Suatu anggaran adalah suatu rencana
manajemen dengan asumsi implisitnya bahwa langkah-langkah positif akan diambil
oleh pembuat anggaran kemudian manajer menyusun anggaran guna membuat kegiatan
nyata sesuai dengan rencana. Suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa
yang mungkin terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi
akan berupaya untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi.
Dari
sudut pandang manajemen, prediksi keuangan hanya merupakan alat perencanaan,
sementara anggaran adalah alat perencanaan maupun pengendalian. Semua anggaran
mencakup elemen-elemen prediksi, dalam hal pembuat anggaran tidak dapat
dimintai pertanggung jawababn atas peristiwa-peristiwa tertentu yang dapat
mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai tujuan yang dianggarkan. Akan
tetapi, jika pembuat anggaran dapat mengubah anggaran tersebut setiap
kuartalnya tanpa persetujuan formal, maka dokumen tersebut pada dasarnya
merupakan suatu prediksi dan bukan anggaran yang sesungguhnya. Dokumen tersebut
tidak dapat digunakan untuk evaluasi dan pengendalian, karena pada akhir tahun,
hasil yang sebenarnya akan selalu sama dengan yang direvisi.
Visit My YouTube Channel :
Penyusunan
anggaran mempunyai empat tujuan utama, yaitu untuk menyesuaikan rencana
strategis, membantu mengkoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian
organisasi, menugaskan tanggung jawab kepada manajer, dan memperoleh komitmen
yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual manajer.
Menyelaraskan dengan Rencana
Strategis
Karakteristik
dari rencana strategis, yaitu dibuat pada awal tahun, dikembangkan berdasarkan informasi
terbaik yang tersedia pada saat itu, penyusunan melibatkan relative sedikit
manajer, dan dinyatakan dalam istilah yang relative luas. Anggaran yang
diselesaikan sebelum permulaan tahu anggaran memberikan peluang untuk
menggunakan informasi terakhir yang tersedia dan didasarkan pada penilaian
manajer di semua tingkatan dalam organisasi. “Hasil Pertama” dari anggaran
mungkin mengungkapkan bahwa kinerja organisasi secara keseluruhan atau suatu
unit bisnis dalam organisasi mungkin tidak memuaskan. Jika demikian, penyusunan
anggaran menyediakan suatu peluang untuk membuat keputusan yang akan
meningkatkan kinerja sebelum suatu komitmen dibuat untuk suatu cara operasi
yang spesifik selama tahun tersebut.
Koordinasi
Setiap
manajer pusat tanggung jawab dalam organisasi berpartisipasi dalam penyusunan
anggaran. Selanjutnya, ketika staf merangkai potongan-potongan tersebut menjadi
suatu rencana keseluruhan, maka konsistensi mungkin muncul. Penyebab yang
paling umum adalah adanya kemungkinan bahwa rencana dari organisasi produksi
tidak konsistensi dengan volume penjualan yang direncanakan, baik secara total
maupun lini produksi tertentu. Dalam organisasi produksi, rencana pengiriman
atas produk jadi mungkin tidak konsisten dengan rencana-rencana pabrik atau
departemen di dalam pabrik untuk menyediakan komponen bagi produk-produk
tersebut. Contoh lainnya, oraganisasi lini mungkin saja mengasumsikan tingkat
layanan yang lebih tinggi dari organisasi pendukung dibandingkan dengan apa
yang direncanakan akan disediakan oleh organisasi tersebut. Selama proses
penyusunan anggaran, berbagai inkosistensi tersebut diidentifikasi dan dicari
solusinya.
Penugasan Tanggun Jawab
Anggaran
yang telah disetujui seharusnya memperjelas tanggung jawab dari setiap manajer.
Anggaran tersebut juga member wewenang kepada para manajer pusat tanggung jawab
guna membelanjakan sejumlah uang tertentu untuk tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya tanpa perlu persetujuan dari wewenang yang lebih tinggi.
Dasar untuk Evaluasi Kinerja
Anggaran
mencerminkan suatu komitmen oleh pembuatnya dengan atasannya. Oleh karena itu,
anggaran menjadi tolah ukur terhadap menilai kinerja aktual. Komitmen tersebut
dapat berubah apabila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah. Namun
demikian, anggaran merupakan titik awal yang terbaik dalam menilai kinerja.
Anggaran menugaskan tanggung jawab pada ke setiap pusat tanggung jawab di
organisasi. Pada tingkat puncak, rangkuman anggaran menugaskan tanggung jawab
ke pusat laba individual. Dalam pusat laba, anggaran menugaskan tanggung jawab
pada area fungsional (seperti pemasaran). Dalam area fungsional, anggaran
menugaskan tanggung jawab pada pusat tanggung jawab individual (seperti kantor
penjualan regional dalam organisasi pemasaran).
Induk anggaran (master budget) adalah
sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi
seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Master budget terdiri
dari 2 (dua) komponen utama yakni:
Anggaran
Operasi (Operating Budget)
Organisasi yang relative kecil terutama yang tidak
mempunyai unit bisinis, keseluruhan anggaran mungkin hanya setebal satu halamn
saja. Dalam organisasi yang lebih besar, ada halaman ringkasan dan
halam-halaman lain yang berisi rincian dari unti bisnis, ditambah penelitian
dan pengembangan, serta beban umum dan administrative. Pos-pos pendapatan disusun
pertama kali, baik karena merupakan pos pertama dalam laporan laba rugi maupun
juga karena jumlah anggaran pendapatan mempengaruhi jumlah dari banyak pos
lainnya.
Anggaran operasi merupakan perencanaan tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan selama periode tertentu yang akan datang. Pada
dasarnya kegiata-kegaiatn perusahaan selama periode tertentu itu meliputi dua
sektor, yaitu:
- Sektor
penghasilan (revenues), ialah pertambahan aktiva perusahaan yang mengakibatkan
bertambahnya modal sendiri, tetapi bukan karena penambahan setoran modal baru
dari para pemiliknya, dan bukan pula merupakan pertambahan aktiva perusahaan
yang disebabkan karena bertambah utang.
- Sektor
Biaya (Expenses) ialah pengurangan aktiva perusahaan yang mengakibatkan
berkurangnya modal sendiri, tetapi bukan karena pengurangan (pengambilan) modal
oleh para pemiliknya, dan bukan pula merupakan pengurangan aktiva
perusahaan yang disebabkan karena berkurangnya utang.
Anggaran
Keuangan (Financial Budget)
Financial budget merencanakan tentang posisi
finansial perusahaan pada suata saat tertentu yang akan datang. Atas dasar
kelengkapan isinya, Balance Sheet Budget dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
- Master Balance Sheet Budget (Budget
Induk Neraca), ialah budget tentang posisi finansial perusahaan pada suatu saat
tertentu yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar
(global) dan kurang dijabarkan secara lebih terperinci.
- Balance Sheet Supporting Budget (Budget Penunjang Neraca), ialah budget tentang aktiva (harta), tentang utang dan tentang modal sendiri, yang berisi taksiran-taksiran yang lebih terperinci.
Implikasi Perilaku dari Proses Penyusunan Anggaran
Salah satu tujuan dari sistem
pengendalian manajemen adalah untuk mendorong manajer agar lebih efektif dan
efisien dalam mencapai cita-cita organisasi. Beberapa pertimbangan motivasional
dalam dalam penyusunan anggaran operasi sebagai berikut:
Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran
Suatu
proses anggaran bersifat dari “atas-ke-bawah” atau dari “bawah-ke-atas”. Dengan
penyusunan anggaran dari “atas-ke-bawah”, manajemen senior menetapkan anggaran
bagi tingkat yang lebih rendah. Dengan penyusunan anggaran dari
“bawah-ke-atas”, manajer di tingkat yang lebih rendah berpartisipasi dalam
menentukan besarnya anggaran. Tetapi, pendekatan dari atas-ke-bawah jarang
berhasil. Pendekatan tersebut mengarah kepada kurangnya komitmen dari sisi
pembuat anggaran dan hal ini membahayakan keberhasilan rencana tersebut. Penyusunan
anggaran dari bawah-ke-atas kemungkinan besar akan menciptakan komitmen untuk
mencapai tujuan anggaran; tetapi, jika tidak dikendalikan dengan hati-hati,
pendekatan ini dapat menghasilkan jumlah yang sangat mudah atau tidak sesuai
dengan tujuan keseluruhan dari perusahaan.
Sebenarnya,
proses penyusunan anggaran yang efektif menggabungkan kedua pendekatan
tersebut. Pembuat anggaran mempersiapkan draf pertama anggaran untuk bidang
tanggung jawab mereka, yang merupakan pendekatan dari bawah-ke-atas. Tetapi,
mereka melakukan hal tersebut berdasarkan pedoman yang ditetapkan di tingkat
yang lebih tinggi, yang merupakanpendekatan dari atas-ke-bawah. Manajer senior
meninjau dan mengkritik anggaran yang diusulkan. Proses persetujuan yang keras
membantu untuk memastikan bahwa pembuat anggaran tidak “main-main” dengan
sistem penyusunan anggaran. Tetapi, proses peninjauan sebaiknya harus dipandang
adil jika atasan mengubah jumlah anggaran, atasan harus mencoba meyakinkan
pembuat anggaran bahwa perubahan itu wajar.
Tingkat Kesulitan dari Target
Anggaran
Anggaran
yang ideal adalah anggaran yang menantang tapi dapat dicapai. Dalam istilah
statistik, hal ini dapat diartikan bahwa seorang manajer yang berkinerja dengan
cukup baik mempunyai kesempatan paling tidak sebesar 50% untuk mencapai jumlah
anggaran. Merchant dan Manzoni, dalam studi lapang atas manajer unit bisnis,
menyimpulkan dapat dicapainya anggaran unit bisnis dalam praktik biasanya lebih
tinggi dari 50%.
Salah
satu keterbatasan dari target yang dapat dicapai adalah kemungkinan bahwa
manajer unit bisnis tidak melakukan usaha yang memuaskan ketika anggaran
tercapai. Keterbatasan ini dapat diatasi dengan menyediakan pembayaran bonus
untuk kinerja aktual yang melebihi anggaran.
Jika
manajer unit bisnis mencapai lebih dari laba yang dianggarkan, manajemen senior
sebaiknya tidak secara otomatis menaikkan anggara laba untuk tahun depan. Jika
hal ini terjadi, manajer unit bisnis mungkin tidak berkinerja secara maksimal
guna menghindari menunjukkan varians menguntungkan yang terlalu besar.
Keterlibatan Manajemen Senior
Keterlibatan
manajemen senior adalah perlu supaya sistem anggaran manapun menjadi efektif
dalam memotivasi pembuat anggaran. Manajemen harus berpartisipasi dalam
peninjauan dan persetujuan anggaran, dan persetujuan tidak hanya sebagai
stempel. Tanpa partisipasi aktif mereka dalam proses persetujuan, aka nada
godaan besar dari pembuat anggaran untuk “bermain-main” dengan sistem tersebut,
yaitu beberapa manajer akan menyerahkan anggaran yang mudah dicapai atau
anggaran yang berisi kelonggaran yang berlebihan untuk kontijensi yang mungkin.
Manajemen
juga harus menindak lanjuti hasil anggaran. Jika tidak ada umpan balik dari
manajemen puncak dalam hasil anggaran, sistem anggaran tersebut tidak akan
efektif dalam memotivasi pembuatan anggaran.
Departemen Anggaran
Departemen
anggaran memilki masalah keperilakuan yang sangat sulit. Departemen ini harus
menganalisis anggaran secara rinci, dan departemen tersebut harus yakin bahwa
anggaran disusun dengan memadai dan informasinya adalah akurat. Untuk
melaksanakan tugas-tugas ini, departemen anggaran kadang kala harus bertindak
dengan cara-cara yang dipandang manajer merasa terancam atau dimusuhi. Sebagai
contoh, departemen anggaran mencoba untuk memastikan bahwa anggaran tidak
berisi longgaran yang berlebihan. Dalam kasus lainnya, penjelasan dari varians
anggaran yang disediakan oleh pembuat anggaran dapat menyembunyikan atau
meminimalkan situasi yang potensial menjadi serius; dan ketika departemen
anggaran mengunggkapkan fakta tersebut, manajer ini berada pada posisi yang
tidak nyaman. Departemen anggaran harus menjaga keseimbangan antara membantu
manajer lini dan memastikan integritas dari sistem tersebut.
Untuk
melaksanakan tugas mereka dengan efektif, maka anggota departemen anggaran
harus mempunyai reputasi sebagai orang yang tidak memihak dan adil. Jika mereka
tidak mempunyai reputasi ini, maka akan sulit, jika tidak mungkin, bagi mereka
untuk melaksanakan tugas-tugas yang diperlukan untuk mempertahankan sistem
pengendalian anggaran yang efektif. Anggota departemen anggaran harus memiliki
keahlian yang diperlukan untuk berurusan secara efektif dengan orang lain.
Comments
Post a Comment