JENIS - JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Sebuah keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat dari alternatif-alternatif yang ada. Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses dalam mengenali masalah-masalah dan peluang-peluang untuk kemudian dipecahkan. Pengambilan keputusan mengharuskan adanya usaha baik sebelum ataupun sesudah dibuatnya pilihan yang nyata.

Jenis-jenis Keputusan 

Setiap tingkatan  mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda untuk membantu mengambil keputusan dan tanggung jawab atas jenis-jenis keputusan yang berbeda. Keputusan diklasifikasikan atas 3 (tiga), yaitu:
  1. Keputusan tidak terstruktur (Instructured decision) adalah keputusan yang pengambil keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk memecahkan maslahnya. Setiap keputusan ini adalah baru, penting, tidak rutin dan tidak ada pengertian yang dipahami benar atau prosedur yang disetujui bersama dalam pengambilannya.
  2. Keputusan terstruktur (Structured decision), sebaliknya sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam menaganinya sehingga tidak perlu diperlakukan seakan-akan masih baru.
  3. Keputusan semiterstruktur (Semistructured decision), yaitu yang hanya sebagian masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang disetujui bersama.

Proses Pengambilan Keputusan

Mengambil keputusan adalah proses yang melibatkan banyak langkah. Simon (1960) menyatakan empat tahapan berbeda dalam mengambil keputusan, yaitu:
  1. Kecerdasan (Intelligence) terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, dan memahami masalah yang terjadi pada organisasi.
  2. Rancangan (Design) melibatkan identifikasi dan pencarian berbagai solusi masalah.
  3. Pilihan (Choice) adalah tentang memilih alternatif solusi yang ada.
  4. Implementasi (Implementation) adalah tentang membuat alternatif yang dipilih dapat bekerja dan tetap mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut.

Model Pengambilan Keputusan

Pendekatan-pendekatan yang digunakan seorang manajer untuk mengambil keputusan biasanya, yaitu:

1. Model Klasik

Model klasik merupakan model dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan pada asumsi bahwa manajer harus membuat keputusan yang  logis yang akan berada dalam kepentingan ekonomi perusahaan. Model klasik dalam pengambilan keputusan dianggap sebagai model yang normatif yang berarti bahwa model ini menentukan bagaimana seorang pengambil keputusan seharusnya mengambil keputusan dan memberikan pedoman dalam meraih keluaran yang ideal bagi organisasi.

2. Model Administratif

Sebuah model dalm pengambilan keputusan yang tidak terprogram ketika situasinya tidak jelas, informasinya terbatas, dan adanya konflik antara manajer tentang tujuan yang akan dicapai atau tindakan apa yang akan dilakukan.

Peran Manajer

Peran manajerial (Managerial roles) adalah perkiraan-perkiraan aktivitas yang seharusnya dilakukan para manajer dalam organisasi. Mintzberg mendapati bahwa peran manajerial ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
  1. Peran interpersonal, para manajer bertindak sebagai figur utama dalam organisasi ketika mereka mewakili perusahaan mereka kepada dunia luar dan melakukan tugas-tugas simbolik.
  2. Peran informasi, manajer bertindak sebagai pusat saraf dari organisasi, menerima informasi terkini yang paling konkret dan mendistribusikannya kembali kepada mereka yang memerlukannya.
  3. Peran pengambilan keputusan, mereka bertindak sebagai wirausahawan dalam mengusulkan jenis-jenis aktivitas baru, menangani gangguan yang muncul dalam organisasi, mengalokasikan sumber daya kepada para staf yang membutuhkan, dan menegosiasikan konflik dan menjadi penengah antara kelompok yang bertikai.

Pengambilan Keputusan dalam Dunia Nyata

Sistem untuk membantu pengambilan keputusan tidak selalu menghasilkan keputusan yang lebih baik yang meningkatkan kinerja perusahaan karena adanya persoalan-persoalan terkait:
  1. Kualitas Informasi, keputusan-keputusan yang berkualitas tinggi membutuhkan informasi berkualitas tinggi.
  2. Penyaringan Manajemen, walaupun informasi yang tepat waktu dan akurat, ada manajer yang dapat mengambil keputusan buruk.
  3. Politik dan Inersia Organisasional, organisasi adalah birokrasi dengan kemampuan dan kompetensi terbatas untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat menentukan.

Visit My YouTube Channel :

Comments

Popular posts from this blog

Cara Mencatat Dividen, Pembelian, Penjualan, Akuisisi, dan Pendapatan pada Investasi Saham

Organisasi Sektor Publik : Pengertian, Ruang Lingkup, Perkembangan, Tujuan, Karakteristik, Jenis Jenis, Perbedaan, dan Persamaan Organisasi Sektor Publik dan Sektor Swasta

Organisasi Non Laba dan Non Pemerintahan (Universitas dan Rumah Sakit)